Cara berkenalan dengan sidia

Senin, 11 Oktober 2010

| | |
Berkenalan sebenarnya hanyalah masalah keberanian, jika berani, dekati langsung aja si dia dan jabatkan tangan, langsung memperkenalkan diri, selesai. Itu adalah rumus yang singkat padat dan jelas, tidak ada yang rumit dan tidak ada salah dengan cara itu.

Tapi apakah kamu sudah merasa cukup dengan hanya begitu saja?

Tidak bukan?semoga pikiran kalian sama denganku, kita tidak hanya mengiginkan hasil yang cukup hanya sekedar kenal saja, tapi kita berpikir bagaimana caranya berkenalan yang bisa nampak secara alami, tapi bisa menimbulkan kesan yang menyenangkan, dan hasil yang di capai adalah si dia bisa ingat betul dengan kamu dan pada akhirnya tidak enggan untuk memulai keakraban. Dan yap.. betul, kamu mulai akrab menjadi temannya, dan setelahnya kamu bisa berpikir untuk memulai langkah cerita cintamu selanjutnya.

Nah.. sekarang kita coba mengenali situasi ceritanya seperti apa, cerita ini bukan cerita yang sesungguhnya, namun mungkin bisa mewakili kondisimu yang sebenarnya : “Anggap saja namanya putri, putri ini adalah tetangga depan kontrakanmu, gadis yang cantik tidak terlalu pendiam juga tidak terlalu rame, sekilas kalau dilihat kelihatannya kalau dia diajak bicara cenderung menjawab pendek-pendek, namun dia baik, tidak meremehkan kalau diajak bicara, dan kamu adalah anak baru di daerah situ, sehingga nampak asing saja”. Memang benar kondisi ini cocoknya adalah seharusnya dia yang mengajak bicara duluan karena dia warga lama jadi harus menyapa tetangganya yang baru, misalnya, “Hai mas orang baru ya, saya putri mas kalau butuh bantuan bisa ngomong ke saya mungkin saya bisa bantu”. Tapi Sementara jangan mengaharap demikian, kamu harus mengalah, kamu harus menyapa lebih dulu.

Pertama berpikirlah seperti ini : ketika kamu sudah mulai jatuh cinta pada pandangan pertama, kita mengusulkan pada kamu supaya menghilangkan jauh-jauh terlebih dahulu perasaan cinta itu, anggaplah dia temanmu, jadikanlah dia teman, tujuan utamanya adalah untuk menghilangkan rasa nervous, grogi, dan membendung keluarnya air keringat dingin, ini penting sekali, karena gara-gara rasa yang tidak enak ini akan kelihatan sekali kalau kamu mau ada apa-apanya sama si dia, “dan benar!”, akhirnya dan sayangnya dia pun menjauh, ingat saat kamu mendekat padanya dengan perasaan deg-degan yang terlihat, biasanya si dia akan menjauh, alasannya bisa karena memang tidak mau, tidak suka, dan tidak cinta sejak awal, apalagi melihat kamu yang keringatan dan tidak bisa bicara apa-apa, wih.. lucu sekali mukamu, alasan yang lainnya mungkin dia malu walau sebenarnya ada perasaan suka, jadi apapun alasannya jika mendekati dengan cara demikian si dia tetap akan menjauh.

Sekarang coba cermati; cenderungnya seseorang akan lebih enjoy jika bicara dengan seorang teman, “kamu juga begitu kan?”, lebih berani bicara dengan seorang teman, walaupun dia cewek tapi kalau dia hanya teman biasa rasa groginya bisa tidak ada, “ya kan?”, kalau begitu berteman aja dulu, buatlah sepandai-pandainya untuk membuat situasi berteman tentunya yang alami, nyaman, santai, sedikit-sedikit bercanda, tunjukkan bahwa kamu menyapa, mengajak bercanda, sedikit menggoda, tersenyum padanya, tujuannya tak lain adalah hanya ingin berteman dengannya. Lagi pula hubungan cinta yang diawali dengan berteman terlebih dahulu kebanyakan lebih langgeng, kata pepatah lama berikut ini memang benar “Tak kenal maka tak sayang”, tapi biar lebih seru kita tambah aja pepatahnya menjadi seperti ini : “tak kenal maka tak jadi teman, tak jadi teman maka tak sayang”, ha..ha... Oke kawan ayo kita mulai berkenalan dengan gadis idamanmu ini.

1. Berkenalan dengan si dia tetangga depan rumah


Ada beberapa kesempatan yang bisa kamu curi untuk menyapanya, dalam kasus ini adalah langkah sederhana, tapi harus berani dan cermat dan ini adalah awal-awalnya memulai :

• Cara umum dan langsung kenalan - lakukan yang berikut ini : “tersenyum dan dekati, hai mbak!, emm… mbak!, sori ganggu sebentar, kenalkan mbak saya tetangga baru, saya belum punya teman sama sekali nich disini, bolehkan jadi teman, kenalkan saya Rorik”, jabatkan tanganmu padanya. Katakan lagi “Ya siapa tahu aja mbak, suatu saat mungkin saya butuh bantuan untuk lebih banyak tahu tentang kota ini gitu, saya kan bisa tanya-tanya ke mbak”, ini dilakukan sebentar saja setelah itu kamu segera pergi dari situ seakan-akan ada urusan lain yang penting dan buru-buru, “o ya mbak, saya tinggal dulu ya, nanti kita sambung”. Langkah ini dilakukan supaya rasa grogimu tidak kelihatan, si dia pun biasanya sedikit tidak nyaman kalau lama-lama, karena belum begitu kenal. Cara ini akan nampak seperti berteman saja, karena kondisinya seakan-akan si dia tidak begitu penting bagimu.
• Esoknya mungkin dia - Ketika posisi lagi duduk-duduk santai - kamu bisa mengatakan, “Pagi mbk!,” enak ya pekerjaan mbak ini, cuma duduk-duduk dan santai, jadi iri nich”. Menggoda tapi masih sangat sopan.
• Jika ada orang tuanya langsung aja kenalan dengan mereka persis sama seperti kamu ketika kenalan dengan putri, perlakuannya harus sama tidak ada yang peru di istimewakan, jangan bertingkah seolah-olah mereka itu seorang presiden.
• - kenalan tanya nama - ada beberapa hal yang sedikit aneh di budaya anak muda sekarang, biasanya kalau berkenalan dan langsung tanya nama, mereka kadang-kadang agak enggan menyebutkan namanya, entah kenapa, padahal seharusnya tidak demikian. Tapi ga apa-apa, kita bisa cari siasat untuk tahu namanya, caranya kita harus berputar-putar mangajak bercanda dengan hal yang lain dulu yang tanpa sengaja dia dan kita sendiri terjebak untuk menyebutkan nama masing-masing.

Contohnya? Oke kita beri contoh jangan kuatir”.
Pada kasus perkenalan pertama dengan si putri, kamu tidak tanya nama sama sekali, “masih ingat kan?”, nah.. kamu bisa tanya nama si putri saat berkenalan dengan orang tuanya dengan kondisi terjebak, misalnya seperti ini : “Pagi bu, saya tetangga baru depan rumah (sambil jabatkan tanganmu), emm.. saya temannya (sambil menunjuk kearah putri dengan lima jari yang menghadap keatas), oh ya… aku belum tahu namamu lo? Aku kalau manggil kamu dengan nama apa ya?”, Putri mas,” o… namamu putri ya, panggilannya berarti putri, benar kan?”, (lalu aku menoleh ke ibunya lagi dengan mengatakan) oh ya.. bu saya Rorik tetangga depan, temannya putri, emm.. asli surabaya ya bu? Oo..dst.
Yang perlu kamu perhatikan dari kata-kata di atas adalah pada kata-kata, “Aku kalau manggil kamu dengan nama apa ya?”, tidak harus memakai kata-kata, ”namamu siapa ya?”.
• Cara yang gampang lagi adalah kamu bisa - pura-pura pinjem sesuatu ke orang tuanya - misalnya obeng, pisau, dll. Terutama pinjemnya ke ayahnya, di sela-sela pinjem itu kamu bisa mencuri kesempatan untuk berkenalan dengan sapaan yang ringan dan pendek, Hai mbak lagi libur nich?”, lalu perkenalkan diri kamu. Tanya sesuai dengan keperluanmu, carilah pertanyaan yang jawabannya kira-kira mudah di jawab dan jika jawaban itu sulit di jawab usahakan kamu sendiri tahu salusinya, berikut ini contohnya : “emm.. mbak kalau beli alat-alat seperti ini dimana ya?”. Mungkin dia dengan ogah menjawab,” ya ga tahu lah mas”, ketika seperti ini buat dia nyaman dengan ketidaktahuannya, seperti ini : “ oh.. ya ya.. ini kan urusan laki-laki, wajar mbaknya ga tahu,” lalu kamu sendiri tahu solusinya dengan mengatakan : “O.. pasti ayahmu tahu dimana saya harus beli alat-alat ini, entar aku tanya dia aja dech”. Begitu caranya, bisa kan?”... oke pasti bisa.
• - Pakai cara yang dermawan - juga bisa, pakai aja alasan pindahan jadi kamu buat acara makan-makan, antar makanannya ke rumahnya. jika ada kesempatan yang lewat katakan seperti ini, ”mbak, saya tetangga baru, kenalkan nama saya Rorik,” buatlah pertanyan yang tidak umum, tapi masih pas dan sesuai dengan kondisinya, pada situasi ini kamu bisa katakan : “mbak, makanan favoritnya apa?, entar kubuatkan untuk mbak dech, gratis lagi, aku sering lo buat acara makan-makan begini, ku undang ya kapan-kapan, mau kan?, antar tetangga biar saling kenal gitu”. Dalam hal ini tentu saja kamu tidak perlu pura-pura dermawan, soalnya ya.. memang kamu harus jadi orang dermawan kan.
• Kalau dia punya adik dekati adiknya, tanyakan umurnya berapa, dan namanya,“Boleh aku menggendong si kecil ini mbak?”, siapa tahu dengan mengendong aku bisa cepet dapat jodoh dan segera jadi ayah, he.. he..., sori mbak bercanda, kenalkan mbak saya Rorik, tetangga depan,”. Setelahnya sambil menggendong kamu bercanda aja sama adiknya yang kecil, seakan-akan kamu cuek sekali sama si putri ini. Kondisi ini menyebabkan putri menunggumu, dan terus melihatmu, karena dia terus menerus juga melihat adiknya, bertingkahlah layaknya anak kecil, sesekali pandang matanya si putri sambil tersenyum,”adikmu lucu ya, dan dia mau lo ku gendong begini”, Nyanyikan lagu,” tak gendong kemana-mana...”. Bagaimana jika adiknya tidak mau di gendong? Ini justru kesempatan untuk membuatmu kembali,” aduh ... sayang tidak mau ke gendong, padahal aku lagi gemes sekali sama anak ini, lucu ya adikmu”, lalu katakan pada putri, “wah jadi tertantang aku ini, mbak aku punya cita-cita nih..., dalam waktu satu minggu aku harus bisa menggendong adikmu, aku akan tunjukkan pada dunia bahwa aku bisa, he.. he... kayak film aja, sorri mbak saya cuma beranda. Lebay kadang-kadang memang sangat perlu yang penting beri kata-kata bahwa kamu cuma bercanda.

Ketujuh contoh diatas semoga cukup, hal yang mungkin perlu di hindari dalam perkenalan adalah tanya nama langsung, tanya no HP langsung tanya umur, tanya alamat, dan hal-hal umum yang biasa orang tanyakan ketika berkenalan, jangan tanya-tanya tentang ini, kebanyakan si dia enggan untuk menjawab, dia tidak akan menyebutkan namanya, tidak akan menunjukkan dimana dia tinggal, dan dia pelit sekali untuk menunjukkan no HP nya, kamu tidak akan diberi tahu. Sebenarnya teorinya memang seharusnya tidak perlu begitu, tapi kenyataanya pertanyaan diatas membuat si dia enggan untuk menjawab, “saya sendiri juga heran”.

Bertanyalah atau berkomentarlah pada hal-hal yang tidak seperti biasanya, pada hal-hal tidak langsung menyangkut ke pribadi dan privasinya, misalnya seperti ini :
• mbak emm.. maaf.. bajunya kok bagus, beli dimana ya? aku mau belikan adiku nih.. baju model kayak gini banyak tersedia dimana ya mbak?”.
• Bisa juga “mbak film favoritnya apa?, aku punya banyak di rumah, mau nonton , aku pinjemin.
• Kalau tanya pekerjaan, bertanyalah : “mbak kerjanya dibidang apa?”, Bukan “mbak kerjanya apa?, dimana?,”.
• “Mbak asli surabaya ya?”, “Mbak suka tinggal di desa atau dikota?”,
• Tanyakan hobinya
• Tanyakan pendapatnya tentang suasana kota ini, panas, dingin, bising, sejuk, tenang dll.