Surat sebagai sahabat dulu

Selasa, 12 Oktober 2010

| | |
Ini adalah contoh surat menjadi sahabat dulu, di asumsikan kita menulis surat kepada seorang gadis bernama bungan, kejadiannya adalah tidak sengaja kamu bertemu dengan dia di sebuah acara pemeran, baca yang berikut :

HAI :
Hai..Halo.. ini aku yang nulis surat ini..
Mungkin aneh ya aku, tiba-tiba kok nulis surat ini ke kamu, “belum begitu kenal kok berani-beraninya gitu”, tapi semoga menimbulkan ungkapan bahwa ini satu-satunya hal unik yang jarang dilakukan oleh seseorang terhadap seseorang lainnya.

INGIN BERCERITA :
Jangan kuatir Bunga; namamu bunga kan ?”, jangan kuatir, aku tidak akan menciptakan sesuatu yang membuatmu tidak nyaman, saya tahu jika seorang laki-laki menulis surat kepada seorang nona pasti arahnya ke ehm..ehm.. tahu kan? Aku hanya ingin bercerita saja dan mengarang tentang segala sesuatu dalam angan-anganku dan dengan sekuat tenaga ingin menceritakannya, sehingga bisa membuatmu merasa bisa mengisi waktu luangmu, untuk ya.. sekedar dibaca-baca aja kalau lagi malas atau enggan untuk beraktifitas.

BACA YA :
“Tapi plis dong dibaca ya,” kalau tidak dibaca banyak pihak yang akan dirugikan lo, pertama aku selaku sutradara dalam pembuatan surat ini, kedua pabrik kertasnya yang sudah mendaur ulang dengan susah payah, ketiga printernya yang sudah membuang tintanya untuk surat ini, dendanya kira-kira seharga 1000 dikali 50 cireng perhari dilipatgandakan selama 10 tahun.. walah pokoknya banyak sekali. Itupun belum termasuk pajak lo.., sori-sori bercanda kok bercanda,”.

KABAR :
“Gimana Bunga kabar keluargamu?,” baik-baik aja kan Ayah, ibu, kakak, adik, kakek, nenek, semuanya deh... termasuk hewan piaraan pitek, kucing, terwelu,!! Eh.. terwelu..!?,” rumah sudah selalu dijaga dengan bersih?, terus tempat tidur sudah dirapikan?, inikan aktifitasmu sehari-hari? ada yang terlewat ngga’ yang belum aku tulis?, tentunya belajar juga aktifitas yang harus ya, setiap hari pokoknya, terus aja belajar sampai rasanya bosan sekali, tapi percayalah keajaiban akan muncul ketika ujian, tiba-tiba file-file kebosanan menjadi jawaban ketika mengerjakan soal-soalnya. Sehingga akhirnya tercapailah segala cita-cita. Itu yang diharapkan pada akhirnya, Oke!.

KENALAN :
Sudah hal yang sangat umum jika seseorang saling mengenal dengan yang lainnya bukan ?, biasanya dan bisanya rata-rata orang kenal karena kegiatan sehari-hari yang dilakukan, Misalnya kenal karena satu kelas, kenal karena satu kantor, kenal karena tetangga, kenal karena dikenalkan teman, sehingga muncul istilah “aku kenal dia dari temannya temenku”, wah! bingung ya kata-katanya!?, sama, saya juga bingung apa yang aku tulis ini, he.. he... Ada kenalan yang lebih tidak seperti biasanya, misalnya kenal di angkot, kenal dipinggir jalan, kenal di Mall, yaitu kenalan yang asalnya tidak kenal sama sekali. Kenalan yang lebih keren adalah kenalan yang memakai tekhnologi misalnya kenal lewat telepon, Kenal lewat e-mail, kenal lewat Chating Internet, yang terbaru lewat Facebook.
Setelah semuanya aku teliti, saat ini yang masih membuatku bertanya-bertanya adalah enaknya lewat cara apa ya yang aku pakai tentunya yang paling cocok dan menarik untuk berkenalan dengan seseorang?, akhirnya cara diatas tidak kupakai semua, apalagi lewat Internet piye carane?, aku pakai cara sendiri aja. Caranya ya memakai caraku yang kemarin, lewat Cireng kayaknya lebih enak ya, betul kan? cara ini menurutmu keren ngga’ ? apa sebaliknya, cara ini adalah cara yang konyol dan cara yang nggilani!, he.. he...

Apapun yang aku lakukan dan bagaimana caranya Bunga, tidak aneh kan kalau aku ingin kenal kamu?, “aku tahu sebaiknya memang harus secara alami aja sih kenalnya”, seperti kenalan pada umumnya, tapi kalau aku menunggu alami ya ngga’ kenal-kenal, betul kan?, mungkin seandainya saja ada momen lain yaitu misalnya aku tiba-tiba lihat kamu dijalan lalu aku mendatangi dan menjabatkan tanganku padamu, kira-kira kamu senang atau malah kaget dan tidak nyaman?, atau kamu malah menyebutku pemberani, kalau dengan cara ini kamu menyebutku pemberani, aku mau saja berada di momen itu dan aku akan melakukannya, “Hai aku dadang kenalan dong!, lalu aku menjabatkan tanganku, ya.. kurang lebih begitulah situasinya.
Nah setelah berandai-andai seandainya ada kejadian nekat dan berani seperti itu, maka sekarang lebih terlihat kalau misalnya saya kenalan dengan kamu melalui cara cireng kemarin itu, kayaknya lebih alami kan?
Bisa saja setelah aku bertemu denganmu di bazar kemarin, masih ingat kan?, aku mengajakmu hanya bercanda sangat sebentar, kita ngga’ ketemu dan tidak kenal lagi . Aku sih tidak begitu senang membayangkan seandainya setelah hari itu kita ngga’ bertemu lagi dan tidak ada kenalan dan semuanya hilang, tidak ada yang perlu diingat lagi, karena itu hanya sebuah kebetulan saja, itu hanyalah hari yang berjalan, hwuesss.... hilang, iii...hhh.. ngeri sekali, padahal aku merasa bisa dapat tambahan satu teman menit itu, apa jadinya jika itu tidak terwujud?, ya tidak maulah!”, eman-eman banget bagiku, lebih senang kalau kita bisa saling menyapa lagi, lagi pula kamu bisa beli cirengku lagi, kalau kamu jadi temanku, itu yang terpenting he..he., pokoknya aku tidak mau kehilangan kamu, karena aku akan kehilangan satu pelanggan, walah bicaraku ngelantur..
Semoga saja sebenarnya kamu ingin juga kenal denganku, tapi karena kamu Girl, jadi umumnya tidak wajib mendahului , kasihan aku ya, sejak lahir sudah jadi Boy jadi wajib maju dulu, mengajakmu berkenalan, setidaknya sudah kulakukan kewajibanku melalui tulisan surat ini.

Ngga’ tahulah pokoknya rasanya setelah melihat kamu kemarin saya merasa lebih lengkap kalau kenal kamu. Ya siapa tahu aja kalau aku kenal kamu hati ini ada tempat untuk berlindung misalnya pas aku ngga’ punya duit saya bisa pinjem ngutang ke kamu.., pas haus minta air putih lumayan kan he.. he.. hey! bercanda aku, ngga’ mungkin lah aku hutang, aku sudah kaya kok, aku kan calon bosnya cireng ha..ha..

AKU JUGA MANUSIA
Aku ini seperti manusia pada umumnya, baik kok aku !”, ya makan, minum, mandi, bisa ngomong, berjalan, tertawa, kadang-kadang pernah bingung, pernah lupa juga, aku masih bekerja, dulu aku juga sekolah seperti kamu, kalau kuliah belum kesampaian, pingin sih!, doakan aja suatu saat bisa kuliah, aku juga menjalankan beberapa bisnis, eh.. aku juga punya bisnis yang cocok untuk kamu lo, tapi lain kali aja lah tak beritahu. Intinya tidak ada yang aneh pada diriku, aku juga tidak terlalu spesial, pokoknya ya seperti teman-temanmu yang sekarang itu, aku bisa kok diajak omong-omongan gitu, jadi tidak ada ruginya kenal dengan diriku. Lumayan lo kamu, beruntung dapat satu manusia baru dan menjadi teman, yaitu ya aku ini, Dadang he..he..
Apa susah sih kenal dengan kamu? Apa sudah sampai disini saja suratnya, kira-kira apa sudah mencukupi persyaratannya untuk kenalan denganmu, aku wes kuee..sel nulis surat iki, ngarange muuumet..,
Tapi aku oke-oke aja sih nulis, itung-itung sambil belajar ngarang, kulakukan dengan senang hati, okelah aku kira kamu orangnnya baik hati, akan menerimaku sebagai temanmu tanpa harus menulis surat ini panjang lebar berlembar-lembar, sekarang kutambah aja tujuannya, bahwa aku menulis surat ini selain untuk mengisi waktu luangmu juga untuk menghiburmu, semoga terhibur ya...
Tulisanku nyantai kan? tidak membuatmu tidak nyaman kan? saya kira surat ini jika kamu baca dengan teman-temanmu juga tidak masalah, hey..mana teman-temanmu ayo beli cireng-cireng... he.. he... cireng lagi cireng lagi !!